love, true love, the power of love

Thursday, July 17, 2008

antara harapan dan kegelisahan

dalam diam aku terpaku
dalam diam aku terpana
ku lihat kau berjalan menapaki jalan-jalan kecil di pinggiran kali
kau bawa bekal untuk makan disiang hari
kau bawa peralatanmu di pundakmu
kau hisap begitu dalam sebatang rokok sisa semalam..
kau terlihat menikmatinya
kau bisa rasakan angin pagi, menyentuh kulitmu
kau bisa katakan pada burung pipit yang bernyanyi di dahan-dahan pohon
kalau waktu itu hanya sebentar singgah kemudian berlalu

sekarang saat semuanya telah berubah
aku melihatmu hanya memandangi jauh kedepan
kearah gelimangan gedung-gedung tinggi yang menjulang
ditengah bisingnya suara mesin

ku lihat kau telah tersingkir oleh waktu yang dulu begitu dekat denganmu
ku lihat kau telah kalah oleh halusnya tangan mereka
ku lihat sekarang kau tak lagi sekokoh kemaren
sekarang, ku lihat kau tak lagi menghisap rokok sisa semalam
sekarang ku lihat kau begitu layu
layu diantara mekarnya dunia baru disekitarmu

aku bertanya dalam diamku
apa ini pengorbananmu bagi negerimu?
apa ini harapanmu untuk keturunanmu?
apa ini kegelisahanmu?

1 comment:

Anonymous said...

Kau siapa????? Begitu indah kiasannya. Puisinya menyatu dari bait awal hingga bait akhir salutttt

Tengkyu dah mampir. Salam kenal juga